Wednesday 13 May 2009

Symphony Kehidupan

Life is too short to be waste

Symphoni yang indah tidak begitu saja tercipta dan terlantun tanpa friksi..
symphoni yang indah tercipta ketika antara nada Do hingga #Do tidak saling menelikung, akan tetapi silih berganti mengisi tangga-tangga nada berpaut mesra menjalin rajutan melody menyuarakan irama nan riuh rendah dibalut hembusan bayu diafragma


Symphoni yang tak lekang oleh gilasan sang waktu, bukanlah karena panjang atau pendeknya rajutan sebuah melody, 
Symphoni yang indah akan selalu indah dilantunkan meski mendung sedang bergelayut, 
atau ketika embun enggan berteduh, dan bahkan tetap indah meski fatamorgana tersenyum menyeringai dibalik gurun,
Symphoni akan selalu terkenang dihati, bukan karena ribuan kali dilantunkan..
tetapi...
Symphoni yang tak lekang oleh gilasan waktu adalah symphoni yang tau kapan harus sejenak jeda lalu menukik pada nada tinggi menghujam lembut pada falseto
Symphoni yang terus terlantun adalah symphoni yang mengerti apa yang sedang dirasakan pendengarnya
Symphoni yang selalu terkenang dihati adalah symphoni yang memikat sejak pertama hingga akhir dilantunkan..
Senada dengan kehidupan..
Karena kehidupan adalah symphoni yang teruntai oleh nada-nada
kadang sumbang.. kadang parau..  dan kadang sengau
namun tersusun dalam lipatan-lipatan tangga nada
menjelma menjadi sebuah melody
Kepiawaian memainkannya
terasah oleh tumpukan friksi yang tersendat,
hembusan diafragma yang berkesah,
lembutnya jiwa yang bergetar,
dan jernihnya rasa memilih nada..

Wednesday 23 April 2008

KETIKA CINTA ( HARUS ) BERTASBIH

Melihat judul ini, pikiran kita langsung akan teringat penulis novel Ayat – Ayat Cinta karangan Habiburrahman karena beliau adalah juga penulis novel Ketika Cinta Bertasbih. Sesungguhnya jika kita sangatlah mencintai Dzat yang patut kita cintai, maka sudah merupakan keharusan bagi kita untuk bertasbih menyebut nama-Nya. Seperti yang tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 165 : “ Dan diantara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat dzalim itu melihat, kektika mereka melihat azab ( pada Hari Kiamat ), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya ( niscaya mereka menyesal )”.


Adalah sebuah keberuntungan besar, bahwa Allah SWT menjadikan kita terlahir dari orang tua yang muslim. Coba bayangkan jika orang tua kita bukan muslim, alangkah sulitnya perjalanan yang harus kita lewati untuk mendapatkan hidayah Islam. Cinta Allah yang Maha Besar lah yang membuat kita menerima anugrah yang agung ini.
Betapa pentingnya Syahadatain sehingga Rasulullah SAW marah mendengar laporan bahwa Usamah bin Zaid tetap memenggal kepala musuh yang telah mengucap Syahadatain karena tidak yakin dengan syahadatnya, Rasul SAW berkata :
“ Mengapa tidak kau belah saja dadanya, sehingga engkau tahu isi hati dia sebenarnya!”
Yang menjadi masalah adalah bagaimana sikap kita terhadap Syahadatain. Banyak sekali diantara kita yang mensia –sia kan anugerah tersebut bahkan merasa malu dan merendahkan syahadatnya dengan cara tidak mau mengikuti aturan Allah dan Rasulullah dalam menjalani hidup. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Jawaban paling utama adalah ketidak mampuan kita dalam memahami makna yang terkandung dalam Syahadatain.
Ketika kita mengucap dua Kalimat Syahadat, pada hakekatnya kita telah memproklamirkan diri dan membuka identitas kita kepada semua orang bahwa kita adalah seorang Islam. Karena itulah, menjadi suatu keharusan jika mengucapkan Syahadat (masuk Islam) dengan disaksikan oleh orang lain dan akan sangat memalukan jika seseorang yang sudah memplokamirkan diri sebagai muslim tapi dalam kesehariannya melakukan sikap hidup yang tidak sesuai dengan identitasnya.
Syahadatain juga bermakna sumpah dan janji pada Allah untuk bertauhid mengesakan Allah dan menolak ketaatan kepada selain dari Allah, juga sumpah serta janji pada Allah akan mengikuti ajaran Rasulullah. Oleh karena itulah Syahadatain hanya layak diucap ketika sudah ada pembenaran dari hati akan kebenaran risalah Muhammad SAW. Sehingga apa yang diucap pasti dibuktikan dengan amal perbuatan. Jika kita dalam kondisi diatas maka kita disebut beriman pada Allah, dan keimanan tersebut harus selalu ada (Istiqomah) pada diri kita. Akan banyak kita hadapi hal-hal yang membuat iman kita diuji. Membuat iman selalu terjaga adalah sebuah keharusan dengan cara menjauhi maksiat dan mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak melakukan amal shalih. Rasul bersabda :
“ Katakan Aku telah beriman kemudian Istiqomahlah !” (HR. Muslim)
Yang harus dicamkan adalah :
Konsistensi dalam iman dan ketaatan adalah anugrah Allah yang sangat mahal harganya karena ia akan memunculkan keberanian, kenangan dan optimisme sehingga seseorang bisa bebas dari rasa takut, resah dan cemas dalam menjalani hidup, Inilah kebahagian sebenarnya.



SYARAT-SYARAT DITERIMANYA SYAHADATAIN


Tantangan bagi seorang muslim sangatlah banyak apalagi buat seorang muslim, menjadi beriman itu tidaklah cukup sebab mereka juga harus menularkan keimanan itu kepada orang lain. Untuk itul kita perlu mengetahui bagaimana cara mengasah keimanan kita dengan cara melihat seperti apa syahadat kita. Apakah syahadat yang kita ikrarkan sudah memenuhi kelayakan untuk diterima oleh Allah sehingga dengan begitu keimanan selalu menyertai hari-hari kita? Adapun syarat diterimanya Syahadatain adalah :

1. Ilmu yang Menolak Kebodohan
Makna dan konsekwensi Syahadatain hendaklah diketahui secara maksimal karena Islam tidak menerima pengakuan dan pernyataan yang berdasarkan ketidak tahuan. Syahadat yang tidak didasari ilmu akan rapuh karena tidak mengakar sebagai keyakinan dan tidak berbuah amal (QS: 3. 18)
2. Keyakinan yang Menghilangkan Keraguan
Sesorang yang bersyahadat harus yakin ucapannya sebagai sesuatu yang di imaninya sepenuh hati tanpa keraguan. Yakin membawa seseorang pada istiqomah sedangkan ragu membawa kemunafikan
“Orang-orang Arab berkata : Kami telah beriman, tetapi katakanlah, Kami telah tunduk! Karena Iman belum merasuk kedalam hatimu. “ (al Hujurat : 15). Rasulullah bersabda :
“Iman itu bukan angan-angan dan hiasan, Ia adalah sesuatu yang bersemayam dalam hati dan dibenarkan oleh amal perbuatan”
3. Ikhlas yang Tidak Tercederai Kesyirikan
Sahadatain harus diucapkan dengan ikhlas karena Allah dan tidak ada niat lain kecuali mengharap ridhonya, jika tidak maka Syahadat tidak dikabulkan oleh Allah.
4. Jujur Bukan Dusta
Syahadatain kita harus benar-benar dari hati tidak tercampuri sedikitpun oleh dusta. Jujur menghasilkan ketaatan dan amanah sendang dusta membawa kemaksiatan dan penghianatan. (QS 33 : 23-24), (QS 29 : 2-3)
5. Cinta Bukan Benci dan Terpaksa
Syahadatain yang diucapkan harus disertai cinta bukan keterpaksaan apalagi kebencian. Cinta adalah rasa suka yang melapangkan dada. Ia merupakan ruh dari ibadah, sedangkan Syahadatain merupakan ibadah yang paling utama. Dengan cinta, segala beban akan terasa ringan, tuntutan Syahadatain akan dapat dilaksanakan dengan mudah (QS 2: 165) QS (9 : 24)
6. Menerima Tanpa Penolakan Sedikitpun
Ketika seseorang mengucap Syahadatain, dia harus sadar bahwa dia harus menerima semua Konsekwensi Syahadatain tersebut. Tidak ada keberatan tanpa rasa terpaksa sedikitpun. Baginya tidak ada pilihan lain kecuali Kitabullah dan Sunnah Rasul. Ia senantiasa siap untuk mendengar, tunduk, patuh dan taat terhadap perintah Allah SWT dan Rasul Nya (QS 4 : 65)
7. Bekerja Melaksanakan Tuntutan Islam dan Tidak Diam
Syahadatain menuntut amal sebagai buktinya. Pelaksanaan ajaran Islam untuk diri, keluarga maupun masyarakat adalah aplikasi Syahadatain (QS 9 : 105) (QS 16 : 97)
8. Ridhlo
Ridhlo pada Allah atas apa yang dikehendaki-Nya pada diri kita, pada alam, dan kehendak Nya agar kita melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Ridhlo pada Rasul dalam arti mau mengikuti ajaran Nya
Ridhlo pada Islam, komitmen dan bersungguh-sungguh meninggikan Nya.





BEBERAPA HAL YANG MEMBATALKAN SYAHADAT

Syahadatain begitu berat diperjuangkan oleh para sahabat dan Nabi SAW, bahkan mereka tidak takut terhadap segala ancaman orang kafir. Sahabat Bilal misalnya, tahan menerima himpitan batu besar di siang hari yang panas tak terkira. Habib berani menghadapi siksaan yaitu dipotong rubuhnya satu persatu oleh orang yang mengaku sebagai Nabi yang bernama Musailamah. Mengapa mereka dapat bertahan seperti itu? Karena mereka sadar akan resiko Syahadatain dan mereka tidak ingin membatalkan Syahadatnya. Apa sajakah yang dapat membatalkan Syahadatain tersebut :

1. Syirik
Syirik artinya menyekutukan Allah SWT, mensejajarkan kedudukan Allah dengan yang lain atau membuat tandingan bagi Allah. Allah sangat marah bahkan tidak mengampuni dosa orang musyrik karena mereka menodai eksistensi dan otoritas keMaha Esa-an Nya. Perilaku Syirik terkadang terjadi tanpa kita sadari. Kecintaan dan Ketaatan kepada sesuatu, seperti harta, kekuasaan, anak dll membuat kita mensejajarkan mereka dengan Allah. Karena itulah Allah menuntut Cinta kepada Nya lebih daripada Cinta kita kepada apapun selain Nya (QS 2 : 165) (QS 8: 2) (QS 31 : 13) (QS 4 : 48) (QS 39 : 65)
2. Murtad
Menyatakan diri keluar dari Islam. Penyebab kemurtadan bermacam-macam bisa karena kejahatan seseorang terhadap Islam, himpitan ekonomi, mengikuti agama pasangan, dll. Jika seseorang memilih keluar dari Islam lalu akhirnya sadar dan masuk lagi, maka ke Islamannya diterima, tetapi jika hal tersebut berlangsung selama 3x, maka orang tersebut tidak diterima keIslaman-nya jika mereka mau menjadi Islam kembali. (QS 4 :147)
3. Ingkar Terhadap Salah Satu dari Rukun Islam dan Rukun Iman
Khalifah Abu Bakar ash Shiddiq memerangi orang yang mengingkari Zakat, peperangan tersebut dikenal dengan nama perang “Riddah” atau perang melawan orang murtad karena ingkar Zakat
4. Ingkar Terhadap Salah Satu Asma dan Sifat Allah SWT
Tidak meyakini salah satu dari nama Allah yang berjumlah 99 yang telah Allah berikan sendiri bagi Nya, adalah mengurangi ke-Ilahian Allah, begitu juga dengan menambah nama Allah dengan nama yang tidak pernah Allah berikan pada diri Nya, merupakan celaan pada Nya. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan kedhloliman besar yang menyebabkan kemurtadannya. Hal yang sama terjadi jika kita ingkar kepada Sifat-sifat atau salah satu sifat yang Allah berikan pada diriNya. Atau kita menambah sifat lain yang tidak Allah sifatkan sifat tersebut pada Nya.

Monday 17 March 2008

DEKAPAN QALBU

Mencoba tuk benahi setiap detik perputaran waktu menjadi lebih baik dan lebih bermakna dalam tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist

Aku sedang berdiri di tepian dermaga Perak Surabaya..sejenak memandang indahnya rona senja di ufuk barat sembari melegakan hembusan nafas yang mulai terengah. Tiga bulan terakhir ini adalah har-hari yang penuh liku dan kadang meresahkan jiwa, apakah sanggup berjalan hingga ujung batas.
Seminggu yang lalu, sebuah perusahaan asing meminta ku datang untuk sebuah wawancara kerja, Alhamdulillah ucapku..segores senyum harapan terburai diantara lesung pipiku, berangan bisa segera melangkah pasti dengan karier baru. Dan wawancara pun berjalan tanpa kerikil.. hingga wawancara sepekan berikutnya.. Bukan hanya senyum yang tertoreh, tetapi binar ceria bintang bertabur diwajah manisku. Tapi.. segera menyeruak menjadi titik air seolah gerimis bergelayut.. Perusahaan tersebut memintaku melepas hijab yang sudah hampir 10 tahun kukenakan..

Asstagfirullahhh.. hamba tertunduk lesu disudut parkir motor, bergegas kupacu melesat membelah teriknya matahari Surabaya..ditemani hati yang kalut. Hmmmfffhh sesak juga kurasakan dada bergemuruh seolah ingin marah, dan berteriak kenapa Tuhan tidak adil, kenapa tuhan tidak sayang... Ahh tidakk.. ini adalah pilihan terbaik dari-Nya. Aku yakin ada sesuatu yang lebih baik dari semua ini..pikir ku

Sehari berselang..bulan baru kulewati, aku masih di kantor lama ku, sedikit gelisah karena tak jua ada kepastian perkembangan perusahaan.. dan seperti apa yang sudah kufirasatkan.. akhirnya PHK terjadi pada ku dengan tuduhan aku menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, meski "print out" tagihan telepon membuktikan aku tidak bersalah..tapi tetap.. PHK berlabel dipundak ku..

Allahhh.. mengapa bertubi-tubi ujian yang kau berikan, seolah hanya aku hamba-Mu yang bersalah.. dan tumpuan hukuman dari Mu.. Akhirnya kulangkahkan kaki gontai menuju kamar kos ku..diam ku di sudut senja Entah apa yang akan kulakukan, rasanya tak pantas ku meraung.. aku hanya terkekeh melihat wajah yang dulu pongah, kini siapa lagi yang kau harapkan selain Allah

Ahh.. biarlah aku disini merasakan dekapan Allah yang begitu tulus.. biarlah Allah berbicara kepada ku tentang arti sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.. Insya Allah masih ada hari yang jauuuuhh lebih indah dari apa yang aku inginkan kemarin.
Allah masih mengijinkan aku meminjam talenta yang di anugrahkan kepadaku.. dan aku tidak pernah takut menghadapi hidup, karena Allah bersama ku
Allahu Akbar!!

Thursday 16 August 2007

Surat dari Sahabat

Mencoba tuk benahi setiap detik perputaran waktu menjadi lebih baik dan lebih bermakna dalam tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist

Surat Dari Sahabat

Surat ini saya terima dari seorang sahabat via e-mail beberapa minggu yang lalu, membuat saya merenung dan menangis karena... hari-hari ku terlewati begitu saja tanpa sesuatu yang bisa saya andalkan kelak.... Astagfirullah.....

“ Assalamualaikum … hanya ingin mengingatkan untuk sahabatku tersayang…

Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima (5) Kali….

1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al- Quran
2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan selalu sholat malam
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka bacalah “Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah”, supaya kamu dapat jawaban kepadanya


Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya

1. Dunia itu racun, Zuhud itu obatnya
2. Harta itu racun, Zakat itu obatnya
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya


Nabi Muhammad S.A.W bersabda :

Ada 4 di pandang sebagai Ibu, yaitu :
1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BERBUAT DOSA
4. Ibu dari segala CITA-CITA adalah SABAR


Beberapa Kata Renungan dari Qur’an :

Orang Yang Tidak Melakukan Sholat :
Shubuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Dzuhur : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Ashar : Dijauhkan dari kesehatan / kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya
Isya’ : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya



Semoga surat ini bisa bermanfaat untuk kita semua dan saling mengingatkan dalam berbuat kebaikan... Amienn

Sikap-Sikap Yang Dibenci Allah

Mencoba tuk benahi setiap detik perputaran waktu menjadi lebih baik dan lebih bermakna dalam tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist

Sikap – Sikap yang Dibenci Allah


Dalam keseharian kita, kadang kita tanpa sengaja ataupun sengaja melakukan hal-hal yang ternyata sangat dibenci Allah, entah kita tahu atau tidak tahu dan tidak mencoba mencari tahu tentang apa yang telah kita perbuat. Jika kita coba sedikit membuka dan membaca Mushaf kita… pada Surat Al – Isra ayat 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37 Subhanallah… betapa sayangnya Allah SWT kepada kita, yang memberi petunjuk pada jalan kebenaran. Berikut beberapa sikap yang sangat dibenci Allah SWT… semoga memberi manfaat kepada kita semua

1. Tidak Meng-Esakan Allah
2. Menyembah Selain Allah dan Bersikap Buruk terhadap Orang Tua
3. Hidup Boros
4. Terlalu Pelit dan Terlalu Pemurah
5. Membunuh Anak Keturunan karena Takut Miskin
6. Mendekati Zina
7. Membunuh Orang Tanpa Alasan yang Benar
8. Mendekati Harta Anak Yatim kecuali Dengan Cara yang Benar
9. Mengikuti Sesuatu yang Tidak Kita Ketahui Kebenarannya
10. Bersikap Sombong

Thursday 19 July 2007

MEMANASKAN HATI IBLIS

Mencoba tuk benahi setiap detik perputaran waktu menjadi lebih baik dan lebih bermakna dalam tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist

MEMANASKAN HATI IBLIS

Di hadapan sejumlah sahabat, pada suatu ketiaka Rasulullah Muhammad SAW bertanya kepada Iblis, “Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, coba ceritakan kepadaku , siapa yang paling engkau benci?”
Iblis menjawab dengan jujur, “Engkau wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu.”
“Lalu, siapa lagi yang paling kau benci?” tanya Rasulullah SAW.
“Seorang pemuda yang bertaqwa, yang mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT.” Jawab Iblis. “Lalu, orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar. Lalu orang yang senantiasa menjaga kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis).”
“Siapa lagi?” Tanya Rasulullah SAW.
“Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya.” Jawab Iblis. “Dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?”
“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada makhluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar.” Jawab Iblis.
“Siapa lagi yang kau benci?”
“Orang kaya yang bersyukur”
“Lalu apa yang bisa memberitahumu bahwa dia bersyukur ?”
“Bila saya melihatnya mengambil dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya.”

“Bagaimana kondisimu apablia ummatku menjalankan shalat ?” tanya Rasulullah SAW.
Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar,” jawab Iblis.
“Sesungguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT, maka Allah akan mengangkatnya satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila mereka membaca Al-Qur’an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu membelah saya menjadi dua.”
“Mengapa?”
“Sebab dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan dia disenangi di kalangan makhluk –Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit.”
“Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang telah ditentukan.” Tutur Rasulullah SAW.
Tidak mungkin! Di mana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummatmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan


mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al-Quran, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis (murni).” Jawab Iblis.
Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaannya, “Wahai makhluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu?”
“Orang-orang yang suka makan riba.” Jawab Iblis lagi.
“Siapa teman dekatmu?” Tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang berzina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Orang yang mabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang menyenangkan pandangan matamu.” Tanya Rasulullah SAW.” Orang yang bersumpah dengan talak.” Jawab Iblis.
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat Jum’at.”
“Apa yang membuat hatimu panas?”
“(Bila manusia) banyak beristighfar kepada Allah, di malam maupun siang hari.”
“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?”
“Sedekah secara rahasia”
“Apa yang menjadikan matamu buta?”
“Shalat di waktu sahur.”
“Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?”
“Memperbanyak shalat berjamaah.”
“Siapa orang yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang sengaja meninggalkan shalat.”
“Siapa yang paling celaka menurut engkau?” Tanya Rasulullah SAW
“Orang-orang yang kikir.”
Lalu kata Iblis lagi, “Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
“Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku.
“Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya.
“Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku…”
Rasulullah SAW berkata kepada Iblis, “Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu.”




*Disadur dari Majalah Alia Edisi
(Petikan dari Syajaratul-Kaun, doktrin tentang pribadi Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Arh-Tha’i Al-Andalusia, 17 Ramadhan 560 H – 22 Rabi’uts-Tsani 638 H

Saturday 9 June 2007

Six Path

Mencoba tuk benahi setiap detik perputaran waktu menjadi lebih baik dan lebih bermakna dalam tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist

Hmm six path yang ini bukan body cowo maco ehh itu keliru yah six pad hehehe.. ya semoga bermanfaat deh selamat membaca....


6 LANGKAH MENUJU HIDUP BAROKAH
Ust. Muhmammad Sholeh Drehem, Lc

Waktu yang kita lewati dalam perjalanan hidup kita seringkali membuat kita terlena dengan apa yang seharusnya menjadi tugas utama sebagai Hamba Allah SWT. Kesibukan dalam keseharian serta berbagai permasalahan hidup yang muncul silih berganti, menguras pikiran, tenaga, waktu bahkan harta kita, sehingga segala sesuatunya mengalir tanpa jejak, atau dalam Islam dikenal dengan kehidupan yang tidak barokah yaitu kehidupan yang berlalu tanpa meninggalkan manfaat. Kalau boleh kita jujur sebenarnya Apa yang sedang terjadi dalam diri kita..??

Jika kita coba sedikit membuka Sirroh Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang mulia tentang problematika kehidupan yang dihadapi kala itu justru jauh lebih menantang dan sulit, kalaupun kita bandingkan dengan problematika kita saat ini mungkin tidak ada seujung kuku jari kita, namun Beliau mampu menghadapinya secara elegan dan tetap bersemangat, bahkan diriwayatkan bahwa mereka –para sahabat- menangis jika dalam satu hari tidak menjumpai suatu masalah. Dari riwayat tersebut dapat kita pelajari bahwa seluruh gerak langkah para shalihin seolah selalu solutif dan produktif sehingga kehidupan mereka barokah. Amalan apakah yang menjadikan kehidupan mereka penuh barokah?

Amalan yang minimal harus kita miliki atau setidaknya kita biasakan dalam kehidupan ada 6 langkah yaitu :

1. Beriman dengan benar
Dalam Al – Quran Surat An – Nisa : 36 dikatakan bahwa
”Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupu”
Menjauhi syirik berada dalam urutan pertama dalam menjaga kebersihan iman kita. Siksa Allah yang paling cepat tertuju pada pelaku syirik. Dengan iman yang benar dan menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT semata, menjadikan hidup kita tentram dan damai

2. Taqwa disegala tempat
Kita diperintahkan Allah untuk selalu taqwa kepada Allah dimanapun kita berada seperti dalam Firman Nya Surat

“Takutlah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan burukmu dengan perbuatan yang baik, pergaulilah manusia dengan akhlaq yang baik”

Ketaqwaan bukan hanya menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, tetepi Ketaqwaan Kepada Allah dibangun oleh 3 pilar


1. Keshalihan yang membuat individu menjadi dekat dengan Allah
2. Kecerdasan yang membuat individu menjadi tahu cara menjalani hidup
3. Kesehatan yang membuat individu bisa beribadah dan memanfaatkan dirinya secara optimal

Orang bertaqwa adalah yang senantiasa merasakan kesertaan, pengawasan dan perlindungan dari Allah di setiap waktu dan tempat. Oleh karena itu mereka akan selalu menjauhi maksiat, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak lemah dan merasa berani karena benar dan mendapat tuntunan Allah.

3. Terus menerus beramal Sholeh
Sebagai orang yang beriman, kita dituntut untuk selalu beramal sholeh. Jangan pernah berhenti dengan satu amal sholeh, sambung satu amal sholeh dengan amal sholeh berikutnya. Bahkan pada saat jeda pun kita harus tetap beramal sholeh, sehingga syetan tidak punya peluang untuk menggoda kita, karena syetan paling mudah menggoda hamba yang sedang tidak berkegiatan.

4. Komitmen dengan Syariat
QS. Al – Baqarah : 208
”Hai orang – orang yang beriman, masuklah kedalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah syetan. Sesungguhnya Syetan itu musuh yang nyata bagimu”

Syariat Islam adalah wasiat Rasul SAW yang berfungsi sebagai penuntun hidup agar segala sesuatunya teratur. Minimnya iman dan keterbatasan ilmu membuat manusia jauh dari komitmen syar’i. Salah satu terapi agar terjaga dari hal tersebut adalah dengan berkomitmen terhadap doa-doa yang diajarkan Rasulullah. Dalam Islam kegiatan doa harus dilakukan pada setiap aktifitas, baik untuk memulai atau mengakhiri aktifitas. Doa menjadikan kita terhindar dari jebakan syetan yang selalu berupaya agar kita melenceng dari syari’at

5. Mencari rizki yang halal
Kehalalan rizki ditentukan oleh 3 aspek
1. Zat
Allah SWT menetapkan zat yang diharamkan pengkonsumsiannya yang meliputi babi, khamr, darah, bangkai dan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah. Rezeki yang tercemari oleh Zat tersebut adalah haram.

2. Cara mendapatkan
Jika cara mendapatkan rizki tersebut dengan jalan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT, otomatis barang / rizki itu menjadi tidak layak dikonsumsi


3. Cara pendistribusian rizki
Jika cara penggunaan rizki itu salah maka Allah SWT akan mengazabnya, contoh : makan dan minum secara berlebihan atau boros.
Tidak pernah ada barokah dalam kehidupan orang yang memasukkan barang haram dalam hidupnya, masalah akan selalu mendatanginya. Allah tidak menerima doa dari orang yang perutnya terisi barang haram.

6. Selalu mensyukuri Nikmat Allah
QS. Ibrahim : 7
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”

Syukur terhadap nikmat Allah harus selalu kita lakukan dalam kehidupan sehari – hari, karena tidak satupun dari apa yang kita alami, terlepas dari pengawasan-Nya

Kehidupan yang barokah adalah kehidupan yang didambakan setiap insan, karena tujuan hidup kita bukan hanya untuk di dunia saja tetapi kita juga berharap meraih kemenangan dan kebahagiaan dunia akhirat Insya Allah Amin…